Kamis, 28 Juli 2011

Masjid Mendadak Ramai


Tidak seperti biasanya hampir seluruh Masjid, Surau, Musholla, Langgar ataupun sebutan yang lain terlihat sangat ramai menjelang datangnya bulan Ramadlan. Berbagai kesibukan dan aktifitas begitu Nampak jelas. Mulai dari mengecat, mengganti tikar dengan yang baru sampai mengepel lantai. Hal itu dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadlan. 

Tidak hanya itu saja, semua orang dari berbagai kalangan merasa berhak memiliki bulan Ramadlan. Entah itu petani, tukang becak, pedagang sampai pejabat merasa memilikinya. Hampir disetiap sudut menjadi perbincangan segala kegiatan yang akan dilakukan saat menjelang dan pada saat di bulan Ramadlan. Masjid, mushola menjadi fokus tempat kegiatan di bulan suci Ramadlan. 

Senin, 06 Juni 2011

Menuju Masyarakat Sadar Sampah


Sampah merupakaan sisa-sisa hasil dari aktifitas makhluk hidup bisa dari manusia, hewan, tumbuhan ataupun yang lainnya. Sampah kerap kali menjadi persoalan yang besar bahkan menjadi sumber utama ketika adanya suatu bencana. Sebut saja air sungai yang meluap karena banyaknya sampah yang dibuang dibantaran sungai mengakibatkan aliran air sungai tidak menjadi lancar. Atau bau busuk yang diakibatkan menggunungnya sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir.

Setiap harinya masyarakat selalu meninggalkan sampah baik itu sampah plastik maupun kertas dan lain sebagainya. Namun sering kali kita melihat sampah-sampah tersebut dibuang begitu saja tanpa adanya suatu usaha untuk memanfaatkan menjadi barang yang bernilai tinggi.  Pada akhirnya sampah berserakan begitu saja dan ujung-ujungnya dibuang begitu saja atau dibakar di pekarangan belakang rumah. 

Apabila kita cermati lebih jauh bahwa sampah didalamnya memiliki nilai yang cukup tinggi tidak murahan sebagaimana anggapan masyarakat selama ini. Sampah-sampah plastik bisa dibuat menjadi kerajinan. Sampah kertas bisa didaur ulang kembali menjadi barang yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktifitas manusia. Sementara sampah dari kotoran hewan ataupun tumbuhan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang tentunya sangat bermanfaat bagi para petani.

Minggu, 15 Mei 2011

kebumen Dalam Kepungan Konsumerisme


Berjalan-jalan menyusuri kota Kebumen kita akan disuguhi dengan berbagai geliat ekonomi yang semakin padat tentunya. Kalau kita memperhatikan dijalan-jalan protokol banyak berdiri toko-toko dari mulai yang kecil sampai toko besar semakin banyak bermunculan di Kebumen. Kesemuanya itu adalah bagian dari perkembangan ekonomi Kebumen saat ini. Termasuk saat ini yang sedang ngetrend untuk gaya hidup masyarakat Kebumen adalah berdirinya indomart, alfamart dan juga mal-mal yang berdiri dengan gagahnya. 

Tumbuhnya toko indomart dan berbagai ragam jenisnya sampai kepelosok desa seolah-olah bahwa Kebumen saat ini dikepung oleh budaya konsumenisme yang sangat begitu kuat untuk selalu mengajak kepada masyarakat mendatanginya meskipun hanya sekedar melihat-lihat saja. Setiap harinya masyarakat selalu ditawari dengan beragam produk yang menarik dengan harga yang terjangkau oleh kantong masyarakat kebumen.

Selasa, 26 April 2011

sebuah perjalanan Ke Bank Sampah Bantul.


Komunitas Tambakprogaten bersama dengan Indipt mengadakan study Banding ke Bank sampah di Bantul Yogyakarta pada hari Selasa (26/04/11). Kegiatan ini diikuti empat orang perwakilan dari komunitas Tambakprogaten yaitu bapak Mualif, Ibu Sri, Ari dan Asep dengan didampingi dua orang dari Indipt yaitu Bahrun Ali Murtopo dan Humam Rimba.

Kegiatan study banding ini bertujuan menambah pengetahuan berkaitan dengan pengolahan sampah dan pemanfaatannya. Selama ini khususnya di desa Tambakprogaten sampah masih banyak berserakan dan belum dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomis. Kedatangan rombongan study banding ini langsung disambut oleh bapk Bambang selaku Direktur Bank Sampah Gemah Ripah Bantul Yogyakarta.  

Selasa, 12 April 2011

Nahdlatul Uang


Sebuah kalimat plesetan kerap kali menjadi sebuah sindiran kepada sebuah kelompok atau bisa juga kepada seseorang yang dianggap bertingkah baik ataupun buruk. Namun kerap kali kalimat plesetan ini di tujukan karena seseorang atau sebuah kelompok bertingkah diluar batas norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seorang teman saya dengan nada bicaranya yang tegas merasa prihatin dengan kondisi organisasi NU di Kebumen yang akhir-akhir ini semakin tidak jelas arah prilakunya. Meskipun sebenarnya sudah lama prilaku para pengurus NU bertindak tidak sesuai amanat yang diberikan kepada mereka untuk mengurusi NU beserta jamaahnya. Tapi saat ini semakin jelas “

 “ orientasi mereka sudah tertuju kepada uang semata. Bukan lagi berfikir dan bertindak bagaimana memberdayakan warga NU Kebumen yang jumlahnya mencapai ratusan. Terutama warga NU di pedesaan”. Tambahnya.

Jumat, 08 April 2011

Putus Sekolah, Jadi Pembantu Rumah Tangga

Beberapa minggu yang lalu saya menerima sebuah pesan pendek dari seorang gadis kecil. Ia salah satu teman saya yang memiliki semangat belajar yang tinggi. “ saya di Yogyakarta. sekarang momong bayi ” katanya. Merasa penasaran saya coba untuk bertanya kepadanya. “ Maksudnya? ”.

Gadis kecil itu kemudian menceritakan bahwa sekarang ia keluar dari sekolah tempat dimana selama satu setengah tahun mencari ilmu. Saya merasa terharu setelah membaca pesan singkatnya. Tidak terasa air mata membasahi kedua pipi saya. 

Anggaran Perpusda Kebumen Tinggi, Koleksi Buku Ketinggalan


Anggaran yang begitu besar untuk pengembangan minat baca dan buku oleh Kantor perpustakaan Daerah dan Arsip Kebumen tidak sebanding dengan penambahan buku yang disediakan. Beberapa kali para pengunjung mengeluhkan dengan koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan daerah Kebumen. Buku-buku yang ada adalah buku lama. 

Jika sedikit berpikir kreatif dan maju seharusnya pihak pengelola selalu mengupdate buku-buku terbaru. Sehingga para pengunjung bisa mengetahui informasi buku-buku yang sedang berkembang. Anggaran yang sudah diberikan jangan sampai digunakan hanya untuk biaya belanja pegawai