Senin, 06 Juni 2011

Menuju Masyarakat Sadar Sampah


Sampah merupakaan sisa-sisa hasil dari aktifitas makhluk hidup bisa dari manusia, hewan, tumbuhan ataupun yang lainnya. Sampah kerap kali menjadi persoalan yang besar bahkan menjadi sumber utama ketika adanya suatu bencana. Sebut saja air sungai yang meluap karena banyaknya sampah yang dibuang dibantaran sungai mengakibatkan aliran air sungai tidak menjadi lancar. Atau bau busuk yang diakibatkan menggunungnya sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir.

Setiap harinya masyarakat selalu meninggalkan sampah baik itu sampah plastik maupun kertas dan lain sebagainya. Namun sering kali kita melihat sampah-sampah tersebut dibuang begitu saja tanpa adanya suatu usaha untuk memanfaatkan menjadi barang yang bernilai tinggi.  Pada akhirnya sampah berserakan begitu saja dan ujung-ujungnya dibuang begitu saja atau dibakar di pekarangan belakang rumah. 

Apabila kita cermati lebih jauh bahwa sampah didalamnya memiliki nilai yang cukup tinggi tidak murahan sebagaimana anggapan masyarakat selama ini. Sampah-sampah plastik bisa dibuat menjadi kerajinan. Sampah kertas bisa didaur ulang kembali menjadi barang yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktifitas manusia. Sementara sampah dari kotoran hewan ataupun tumbuhan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang tentunya sangat bermanfaat bagi para petani.


Perputaran sampah dalam tiap harinya telah mencapai ukuran yang sangat besar. Jika perkeluarga setiap harinya mengumpulkan sampah 0.5 kg dari sisa aktifitasnya dan kita kalikan dengan jumlah warga per RT tentu tidak terbayangkan kalau masyarakat kita sebenarnya telah mengeluarkan sampah yang begitu banyak setiap harinya.
Namun sangat disayangkan dalam sebuah komunitas kecil yaitu tingkat Rukun Tetangga (RT) belum ada inisiatif untuk mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis untuk membantu menopang ekonomi keluarga.

Rasa kebersamaan dan kekeluargaaan ditingkatan masyarakat desa seharusnya menjadi modal utama untuk membangun lingkungan sekitar menjadi lebih baik melalui pengelolaan sampah secara kebersamaan dan kekeluargaan. Jangan menganggap remeh terhadap sampah namun bagaimana sampah-sampah yang ada menjadi emas yang sangat berharga didalam kehidupan kita. 

Koperasi sampah

Masih besarnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan bisa kita tempatkan dalam sebuah lembaga Koperasi. Karena selama ini lembaga Koperasi adalah sebuah lembaga perekonomian yang melandaskan pada prinsip kekeluargaan dan kebersamaan antar anggota. Koperasi ini bisa beragam jenis bentuknya disesuaikan dengan kondisi yang ada dimasyarakat. 

Adanya koperasi sekolah, koperasi pesantren merupakan sebuah lembaga perekonomian yang mewadahi terhadap para anggotanya yang semuanya adalah orang-orang yang berada dalam usia belajar sedangkan koperasi petani juga hamper sama untuk mewadahi kebersamaan dan kekeluargaan antar anggota yang kesemuanya adalah para petani.
Lalu bagaimana dengan koperasi sampah. Koperasi ini didirikan untuk menampung rasa keprihatinan bersama dengan adanya sampah setiap hari yang belum termanfaatkan secara baik. Koperasi ini juga sebagai wadah bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat setatus sosil yang ada. 

Seluruh unsur masyarakat bersama-sama memikirkan kemudian mengolah sampah menjadi bagian hidup mereka yang lebih berarti. Koperasi sampah ini bisa diterapkan disemua lingkungan masyarakat. Baik itu masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Tanpa adanya pengecualian bagi masyarakat memberikan hal yang mudah untuk membangung kebersamaan dan kekeluargaan karena semuanya sama-sama mempunyai masalah yang sama setiap harinya. Yaitu bagaimana mengelola sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat.

Dalam prinsipnya Koperasi sampah ini sama dengan jenis koperasi –koperasi yang lain. Dimana adanya kepengurusan, keanggotaan serta adanya SHU (sisa hasil usaha). Hal yang membedakan adalah koperasi sampah ini menitikberatkan pada bagaimana mengelola sampah dari mulai memilah sampah organik dan anorganik sampai mengelola menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual. 

Semua lapisan masyarakat dari mulai tingkat anak-anak sampai orang dewasa berkewajiban untuk turut serta dalam proses pengelolaan sampah. Hal ini dilakukan agar rasa kebersamaan dan kekeluargaan tetap terbangun diantara warga masyarakat tanpa mengenal usia dan status sosial. 

Rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan mendasarkan pada pengelolaan sampah tanpa disadari akan terbangun masyarakat yang sadar akan keberadaan lingkungan yang bersih dan nyaman. Selain itu juga keberadaan koperasi sampah ditengah-tengah masyarakat akan menanamkan nilai-nilai pendidikan yang kritis terhadap lingkungan sekitar. 

Masyarakat yang sadar dan kritis akan pentingnya lingkungan yang bersih dan nyaman menjadi sebuah tolak ukur akan majunya suatu bangsa. Bukan hanya bangsa yang besar yang mau menghargai terhadap hasa-jasa pahlawan, tapi juga Negara yang mau menghargai akan pentingnya lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.


Tidak ada komentar: