Minggu, 02 Maret 2008

Tempat itu Bernama Masjid

Pengalaman saya ini mungkin kerap kali pernah dialami oleh orang banyak. Terutama ketika bepergian jauh keluar kota yang memakan waktu lebih dari tiga jam mungkin. Dengan menggunakan kendaraan pribadi saya pergi ke Cilacap. memang tidak terlalu lama perjalanan dari Kebumen menuju kota Cilacap. Dengan menggunakan sepeda motor kami bisa menempuh perjalanan lebih cepat dari waktu biasanya dua jam, yaitu satu jam setengah. Karena waktu Ashar hampir habis kami menyempatkan untuk sholat ashar disebuah masjid dipinggir jalan. Tepatnya di kecamatan Sumpyuh. Saat melihat pertama kali seolah -olah saya membayangkan berada disebuah kota di Timur Tengah, dengan gaya arsitektur mirip dengan bangunan Masjid di Kairo. sungguh indah dengan sebuah kubah yang besar dihiasi dengan tulisan kaligrafi berwarna sangat menawan. Beralaskan keramik yang tentunya sangat mahal. Akan tetapi ada sebuah perasaan yang membuat saya gundah dengan bangunan yang sangat menawan. Saya melihat hanya beberapa saja yang sholat dimasjid tersebut. Terlihat seperti tidaka ada kegiatan-kegiatan yang menarik untuk menghidupkan ruh Masjid sebagai tempat Ibadah. Mungkin pengalaman diatas banyak kita jumpai tidak hanya dikota-kota besar yang sibuk dengan segala aktifitasnya. Tapi di pedesaanpun banyak kita jumpai Masjid/ Musholla/ Langgar dengan bangunannya yang sangat megah dan indah namun sepertinya hampir sama, tempat-tempat itu sepi dari adanya kegiatan ataupun aktifitas yang bisa mengembalikan kepada fungsi semula. kalau kita lihat lebih jauh pada zaman Nabi Muhammad, Masjid tidak hanya digunakan untuk sholat saja. Akan tetapi digunakan juga untuk bermusyawarah segala urusan masyarakat sekitar. Baik itu orang Islam ataupun non muslim. Ibarat seperti Menara gading yang tinggi, masjid saling bersaing dalam wajah dan penampilan. sementara isi dan ruhnya telah hilang. Bisa dipastikan bahwa fungsi tempat ibadah lama kelamaan akan semakin hilang seiring dengan perubahan jaman. Masjid hanya dijadikan sebagai tempat menjalankan rutinitas belaka seperti yang sudah-sudah. Seharusnya fungsi Masjid lebih dari sebagai tempat menjalankan hubungan vertikal, akan tetapi masjid dan tempat ibadah yang lain bisa digunakan untuk berdiskusi, bermusyawarah memecahkan masalah masyarakat yang ada sekarang.

Tidak ada komentar: